The Role of Regional Government in the Empowerment of Communities through Village-Owned Enterprises in North Lombok Regency
1Atmaja Gumbara, 2M. Irwan, 3M. Firmansyah
1,2,3Faculty of Economics and Business, University of Mataram & Lombok, Indonesia
https://doi.org/10.47191/jefms/v7-i12-14ABSTRACT:
The existence of Village-Owned Enterprises (BUMDes) in North Lombok Regency has not been optimal in empowering the community to support economic welfare. This is due to various challenges faced in the implementation of empowerment by regional govermet throught the P2KBPMD (Population Control, Family Planning, Community Empowerment, and Village) Office. This study aims to identify the role of the P2KBPMD Office in economic empowerment through BUMDes, as well as the challenges encountered during the empowerment process. The research employs a qualitative approach, with data collection carried out through observation, interviews, and documentation. The results show that the P2KBPMD Office empowers BUMDes through four main approaches: Human Resources Development (human resource development through management training and financial reporting), institutional development (institutional strengthening and evaluation meetings), business development (commodity selection, feasibility studies, and entrepreneurship development based on local advantages), environmental development (environmental development, which has not been implemented due to budget constraints), as well as Technology and Information Development. The challenges in empowering BUMDes include budget limitations and a lack of human resources, which hinder the optimal implementation of programs. The P2KBPMD Office is expected to seek additional funding sources from the central and provincial governments, or through cooperation with private sectors, and to conduct further studies on other factors such as village budgets, inter-village cooperation, institutional development, and other relevant variables.
KEYWORDS:
Regional Development; Empowerment; Village-Owned Enterprises.
REFERENCES:
1) Andi Al fatih, et.al. “Kebijakan Pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)” UPT Penerbit dan Percetakan Universitas Sriwijaya Palembang, 2022.
2) Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Rajawali Pers. Jakarta.
3) Alamanda, D. T., Anggadwita, G., Rahayu, A., & Wibowo, L. A. (2023). Agents of Change in Encouraging Rural Economic Growth: A Step to Create SME Cluster in Indonesia. Quality-Access to Success, 24(196). https://doi.org/10.47750/QAS/24.196.26.
4) Amruddin. (2021). Peran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam meningkatkan perekonomian Rakyat di Kelurahan Longat Kabupaten Mandailing Natal. Tesis. Program Magister Ilmu Administrasi Publik. Pascasarjana Universitas Medan Area. https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/15762.
5) Arifin, B.,et.al. (2020). Village fund, village-owned-enterprises, and employment: Evidence from Indonesia. Journal of Rural Studies, 79, 382–394. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2020.08.052
6) Aritenang, A. (2021). The Role of Social Capital on Rural Enterprises Economic Performance: A Case Study in Indonesia Villages. Sage Open, 11(3). https://doi.org/10.1177/21582440211044178
7) Atmaja, H. E., Hartono, B., Lionora, C. A., Simamora, A. J., & Siharis, A. K. (2024). Organizational factors, quality performance and competitive advantage of village-owned enterprise in Indonesia. The TQM Journal. https://doi.org/10.1108/TQM-04-2023-0120
8) Ayuningtiyas, D.D. & Wibawani S. 2022. Peran BUMDES dalam Pemberdayaan Masyarakat, 13 (3). 283-284.
9) Dhewanto, W., Ratnaningtyas, S., Permatasari, A., Anggadwita, G., & Prasetio, E. A. (2020). Rural entrepreneurship: towards collaborative participative models for economic sustainability. Entrepreneurship and Sustainability Issues, 8(1), 705–724. https://doi.org/10.9770/jesi.2020.8.1(48)
10) Fitriani, D., Md Shahbudin, A. S., & Shauki, E. R. (2024). Exploring BUMDES accountability: Balancing expectations and reality. Cogent Business & Management, 11(1). https://doi.org/10.1080/23311975.2024.2402083
11) Hamid, H. “Manajemen Pemberdayaan Masyarakat” De La Macca Makassar, 2018
12) Handini S.,et.al, buku ajar “Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Pengembangan UMKM di Wilayah Pesisir” Surabaya, 2019.
13) Handini, S., Sukesi., & Astuti, H.K. 2019. Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Pengembangan UMKM di Wilayah Pesisir.
14) Hilmawan,et.al. (2023). Rural development from village funds, village-owned enterprises, and village original income. Journal of Open Innovation: Technology, Market, and Complexity, 9(4), 100159. a. https://doi.org/10.1016/j.joitmc.2023.100159
15) Ibrahim, Sutarna, Abdullah, Kamaluddin, dan Mas’ad. (2019). Faktor Penghambat dan Pendukung Badan Usaha Milik Desa Pada Kawasan Pertambangan Emas Di Sumbawa Barat. Sosiohumaniora - Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora, 21(3): 349 – 354.
16) Ibrahmi, I. (2023). Village Economic Development Strategies Through Sustainable Village-Owned Enterprises. The Gold Mining Area In West Sumbawa, Indonesia. Romanian Journal of Geography, 67(2), 163–170. a. https://doi.org/10.59277/RRG.2023.2.04
17) Idah Wahidah. Strategi Pengelolaan BUM Desa Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. Bandung, Widina Bhakti Persada Bandung, 2023.
18) Jaya, Rony & Mhd. Rafi. (2018). Analisis Hambatan Dalam Pengembangan Bum Desa (Studi Kampung Rempak Kabupaten Siak). Jurnal El-Riyasah, 9 (1).
19) Kabupaten Lombok Utara. Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Loombok Utara.
20) Kabupaten Lombok Utara. Peraturan Daerah Lombok Utara Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara.
21) M.L. Jhingan “Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan” PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2016.
22) Mardikanto, T. & Soebiato “Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik” Bandung, Alfabeta.2013.
23) Masria, A. & Najamudin. 2022. Peran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Dalam Menuju Desa Mandiri Melalui Program BUMDes Kabupaten Aceh Barat. 1 (7).
24) Masria, Albilal, & Najamudin. (2022). Peran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Dalam Menuju Desa Mandiri Melalui Progam BUMDes Kabupaten Aceh Barat. ULIL ALBAB: Jurnal Ilmiah Multidisiplin. 1 (7).
25) Meigawati, Dine. (2018). Implementasi Program Bumdes Di Kabupaten Sukabumi (Studi Kasus Desa Cisande Kecamatan Cicantayan). Proceeding-Konferensi Nasional Ilmu Administrasi 2.0. Universitas Muhammadiyah Sukabumi. 452-463.
26) Muflih, Muhammad. (2022). Peran Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Skripsi, Program Studi Pembangunan Ekonomi Dan Pemberdayaan Masyarakat, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
27) Muliyani, Febri. (2021). Peran Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Dalam Memberdayakan Masyarakat Melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Di Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. Skripsi, Program Studi Pembangunan Ekonomi Dan Pemberdayaan Masyarakat, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
28) Nardin, Y., 2019. Kebijakan Pemerintah Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat Pada Program BUMDES, 8 (3): 143-144
29) Pradnyana, I. W.et.al. (2021). Design and Build an Android-Based Waste Pickup Information System Using the Extreme Programming Method (Case Study: BUMDes Cahaya Buana Paku). 2021 International Conference on Informatics, Multimedia, Cyber and Information System (ICIMCIS, 142–147. https://doi.org/10.1109/ICIMCIS53775.2021.9699219
30) Prasetyo D. Peran BUMDes dalam membangun Desa. Pontianak. CV. Derwati Press.,2019.
31) Putra, Yogi Yadi. (2020). Peran Badan Usaha Milik Desa Tandung Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Pedesaan. Skripsi. Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Palopo.
32) Rahayu, M. J., Mukaromah, H., & Mulyanto, M. (2023). Social capital-based strategy of sustainable village-owned enterprises (BUMDes) development. International Journal of Social Economics. https://doi.org/10.1108/IJSE-10-2022-0700
33) Republik Indonesia. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pemerataan dan Peningkatan dan Pengadaan Barang dan/ Atau Jasa Badan Usaha Milik Desa / Badan Usaha Milik Desa Bersama.
34) Republik Indonesia. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.2020.
35) Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik Desa, 2021.
36) Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja,
37) Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, 2014.
38) Romi Saputra. (2017). Peranan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sebagai Implementasi E, Konomi Kreatif Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Desa Jalancagak Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat, Jurnal Manajemen Pemerintahan, 9 (1), 2017: 15 – 31
39) Rulam Ahmadi “ Metodologi Penelitian Kualitatif ” Ar-Ruzz Media, Jakarta, 2014
40) Salam A.N & Marwini. (2018). Pengentasan kemiskinan Melalui Badan usaha Milik Desa. Az Zarqa’.10 (2).
41) Salim dan Syahrum “ Metodologi Penelitian Kualitatif “ Bandung, Citapustaka Media, 2012.
42) Setyorini, C. T., Susilowati, D., Sukardi, P., Warsidi, W., Julialevi, K. O., Janah, M., Kemalasari, R. Y., & Dewi, A. D. W. K. (2023). The strategy of promoting effective management and accountability in village-owned enterprises through governance. Corporate and Business Strategy Review, 4(4), 108–120. https://doi.org/10.22495/cbsrv4i4art11
43) Srirejeki, K. (2018). Empowering the role of village owned enterprises (BUMDes) for rural development: case of Indonesia. Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi. https://doi.org/10.32424/1.jame.2018.20.1.1018
44) Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Dan R & D. Alfabeta. Bandung.
45) Suhayati, Monika. (2018). Pengaturan Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Badan Usaha Milik Desa Dan Implementasinya. Kajian. 23 (4). 257 – 266. https://doi.org/10.22212/kajian.v23i4.2114
46) Sukardi, Ira. (2022). Pengaruh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Di Desa Rompu Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Palopo.
47) Syafingi, H. M., Dewi, D. A. S., Suharso, Heniyatun, Sulistyaningsih, P., & Rahmawati, U. (2020). Village Fund Optimization Strategy For Rural Community Welfare In Indonesia. Journal of Critical Reviews, 7(07). a. https://doi.org/10.31838/jcr.07.07.103
48) Tulus T.H. Tambunan “UMKM di Indonesia Perkembangan, Kendala dan Tantangan” Prenada, Jakarta, 2021.
49) Wijaya S.H., Sartono & Yusuf M.,2020. Peran Badan Usaha Milik Desa Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Desa Tridana Mulya Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan Vol 6 No 2 June – August 2020. pp. 34 – 39
50) Wijaya, D., Badan Usaha Milik Desa. Yogyakarta. Gava Media. 2019.
51) Wulandari, F., & Wardani, M. K. (2024). Open innovation in village-owned enterprises: the role of entrepreneurial orientation in improving financial and social performance. Cogent Business & Management, 11(1). https://doi.org/10.1080/23311975.2024.2350079
52) Yunus, S., Suadi & Fadli “Model Pemberdayaan Masyarakat Terpadu” Lhoksmawe Aceh Bandar Publishing, 2017.