Determining Factors of Liquidation of Regional Public Companies: Case Study of Perumda Banongan, Situbondo Regency
1Nindy Riesmaviana, 2Prihat Assih, 3Sihwahjoeni
1,2,3University of Merdeka Malang, Indonesia
https://doi.org/10.47191/jefms/v7-i11-12ABSTRACT:
The research entitled Determining Determinants of Regional Public Companies Liquidation: Case Study of Perumda Banongan, Situbondo Regency using qualitative methods. Miles and Huberman's interactive analysis model. This research was conducted with the aim of analyzing the determining factors for the liquidation of regional public companies at Perumda Banongan, Situbondo Regency. The data source for this research uses primary and secondary data from the Banongan Regional Public Company, Situbondo Regency. The results of the research show that the determining factor for liquidation lies in unhealthy financial conditions and problems with the Governance of Perumda Banongan. So it can be concluded that the Regional Government as the Capital Holding Authority must immediately improve management governance, human resources, and implementation supervision over the performance of Perumda and Perseroda so that they can run more effectively.
KEYWORDS:
Perumda, Liquidation, Financial Performance, Corporate Governance
REFERENCES:
1) Abdulaziz, N. S. (2021). Analisis Kontribusi dan Efektivitas Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pendapatan Daerah Kota Surabaya. Jurnal Inovasi Penelitian, 1 (8).
2) Azka, M., & Fajri, N. (2021). Hubungan Otonomi Daerah dan Kesejahteraan Orang Indonesia. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik ( JIAP ), 7(2), 273–289.
3) BPK. (2010). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
4) BPS-Statistics. (2021). Statistik Keuangan Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah. 208.
5) Cahyaningrum, D. (2018). Implikasi Bentuk Hukum BUMD Terhadap Pengelolaan BUMD. Negara Hukum, 9(1), 59–78.
6) Diana, V. (2022). Analisis Good Corporate Governance Badan Usaha Milik Kampung Menuju Kinerja Usaha Yang Sehat. Saraq Opat: Jurnal Administrasi Publik, 4(1), 43–53. https://doi.org/10.55542/saraqopat.v4i1.120
7) Dwi Payadnya, I. W. (2017). Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Pertambangan Minerba Di Era Otonomi Daerah. Jurnal Agregasi: Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi, 5(1), 1–5. https://doi.org/10.34010/agregasi.v5i1.218
8) Dwiridotjahjono, J. (2009). Penerapan Good Corporate Governance: Manfaat Dan Tantangan Serta Kesempatan Bagi Perusahaan Publik Di Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis Unpar, 5(2), 101–112.
9) Faisal, & Nasution, A. H. (2016). Otonomi Daerah dan Penyelesaian. Jurnal Akuntansi, 4(2), 206–215.
10) Husdinariyanto, N. (2023). DPRD Situbondo sepakati pembubaran Perumda Pasir Putih dan Perkebunan Banongan. Antaranews.Com.
11) Iqbal, M., & Sunardika, W. (2018). Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daeah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung. 9(April), 10–35.
12) Ismail, A. (2022). MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( Studi Pada PDAM Tirta Batanghari ).
13) K, J., & Wisan, L. (2021). No TitleМаркетинг по Котлеру. Implikasi Likuidasi Terhadap Kemitraan, 282.
14) Lestari, N., & Supadmi, N. (2017). Pengaruh Pengendalian Internal, Integritas dan Asimetri Informasi Pada Kecurangan Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 21.1, 389–417.
15) Miles, M., & Huberman, A. (1992). Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. Sage.
16) Pemenkeu. (2014). PELAKSANAAN LIKUIDASI ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORAN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN. NOMOR 272/PMk.05/2014, 1–19.
17) Perda. (2022). Provinsi jawa timur. Perda No 10 Pembubaran Perumda Banongan, 1, 1–12.
18) PP. (2017). BADAN USAHA MILIK DAERAH. NOMOR 54 TAHUN 2OI7, 54.
19) UU. (2014). UU Republik Indonesia. No. 23 Tahun 2014, Peraturan Daerah, 1–100.
20) UUD. (1945). Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Warga Dan Negara, 1–166.