The Influence of Financial Reporting Compliance, Apparatus
Competence, and Internal Control Systems on Fraud Prevention in
Village Fund Management (Study of Village Government in Sikka
Regency)
1Marselus Don Bosko, 2Nur Fadjrih Asyik,3Lilis Ardini
1,2,3Indonesia College of Economics (STIESIA) Surabaya, Indonesia
https://doi.org/10.47191/jefms/v6-i12-16ABSTRACT:
This study aimed to examine and analyze the effect of financial reporting compliance, village apparatus competence, and internal control system on fraud prevention in village funds management of Sikka Regency. The study was quantitative and based on positivist philosophy. Moreover, the population was all villages in the Sikka Regency; with respondents namely village head, secretary, treasurer, and Village Consultative Body (BPD). The instrument in the data collection technique was a questionnaire. The questionnaires were distributed to respondents at the Public Empowerment Office and Village in Sikka Regency for one month. Furthermore, there were 147 villages with 4 respondents in each village. In total, 240 respondents in the Sikka Regency were chosen as a sample. Additionally, the data analysis technique used statistical-descriptive. As a result, both financial report compliance and village apparatus competence affected fraud prevention in village funds management of Sikka Regency. Likewise, the internal control system affected fraud prevention in villages located in the Sikka Regency funds management of Sikka Regency.
KEYWORDS:
Compliance, Reporting, Financial, Competence, Apparatus, Village, Internal Control System
REFERENCES:
1) Abdullahi, R., & Mansor, N. (2015). Fraud Triangle Theory and Fraud Diamond Theory. Understanding the Convergent and Divergent For Future Research. International Journal of Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences (IJARAFMS), 5(4), 38– 45. https:// doi.org/10.6007 /IJARAFMS/v5-3/1823.
2) Al-Fithrie, N. L. (2015). Pengaruh moral reasoning dan ethical sensitivity terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi dengan gender sebagai variabel moderasi. Skripsi, (1), 1–171. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
3) Aranta, P. Z. (2013). Pengaruh Moralitas Aparat Dan Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris Pemerintah Kota Sawahlunto). Jurnal Akuntansi, 1(1), 160. https:// doi.org/ 10.1017/ CBO9781107415324.004
4) Asrori. (2014). Kapasitas Perangkat Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Kabupaten Kudus. Jurnal Bina Praja, 6(2), 101–116. Association of Certified Fraud Examiners. (2012). Report To The Nations 2012 Global FraudStudy Letter from the President & CEO.
5) Atmadja, A. T., & Saputra, K. A. K. (2017). Pencegahan Fraud Dalam Pengelolaan Keuangan Desa. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis, 12(1), 7–16.
6) Basirruddin, M., & Amin, M. R. (2014). Peran Pemerintah Desa Dalam PengelolaanKeuangan Desa Alai Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten MerantiTahun 2012. Jom FISIP, 1(2), 1–11. BPKP. (2015). Membangun Good Governance Menuju Clean Goverment. In Warta Pengawasan (Vol. xxII, pp. 1–44).
7) Cressey, D. R. (1950). The Criminal Violation of Financial Trust. American Sociological Associatio, 15(6), 738–743. Deputi Pencegahan-KPK. (2015).Laporan Hasil Kajian Pengelolaan Keuangan Desa: Alokasi Dana Desa dan Dana Desa.
8) Falah, S. (2006). Pengaruh Budaya Etis Organisasi Dan Orientasi Etika Terhadap Sensitivitas Etika (Studi Empiris Tentang Pemeriksaan Internal di Bawasda Pemda Papua). Simposium Nasional Akuntansi.
9) Febrianty. (2011). Perkembangan Model Moral Kognitif Dan Relevansinya DalamRiset-Riset Akuntansi. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi, 1(1), 57–77. Fikri, M. A., Inapty, B. A., & Martiningsih, R. S. P. (2015). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Kompetensi Aparatur Dan Peran Audit Internal Terhadap KualitasInformasi Laporan Keuangan Dengan Sistem Pengendalian Intern Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada SKPD -SKPD Di Pemprov. NTB), 1–26.
10) Ghozali, I. (2016). Desain Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Untuk Akuntansi, Bisnis, dan Ilmu Sosial Lainnya. Semarang: Yoga Pratama. (2014). Partial Least Squares Konsep, Metode dan Aplikasi Menggunakan Program WarpPls 5.0 (Third). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
11) Ismail, M., Widagdo, A. K., & Widodo, A. (2016). Sistem Akuntansi Pengelolaan Dana Desa. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 19(2), 323–340.
12) Kassem, R., & Higson, A. (2012). The New Fraud Triagle Model. Journal ofEmerging Trends in Economics and Management Sciences, 3(3), 191–195.
13) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. (2017). Arah kebijakan pengembangan kompetensi SDM aparatur.
14) Kementerian PPN/Bappenas dan BPS. (2014). Buku Indeks Pembangunan Desa 2014 'Tantangan Pemenuhan Standar Pelayanan Minumum Desa".
15) Kementerian PPN/BAPPENAS dan BPS. (2014). Lampiran Indeks PembangunanDesa 2014 “Tantangan Pemenuhan Standar Pelayanan Minumum Desa.”
16) Kementrian Keuangan. (2017). Kebijakan pengalokasian dan penyaluran dana desa tahun 2017.
17) Lestari, A. K. D., Atmadja, A. T., & Adiputra, M. P. (2014). Membedah AkuntabilitasPraktik Pengelolaan Keuangan Desa Pakraman Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali (Sebuah StudiInterpretif Pada Organisasi Publik Non Pemerintahan). E-Journal, 2(1), 1–12.
18) Mouallem, L. El, & Analoui, F. (2014). The Need for Capacity Building in Human Resource Management Related Issues: A Case Study From the Middle East (Lebanon). European Scientific Journal, 1(June), 245–254.
19) Munti, F., & Fahlevi, H. (2017). Determinan Kinerja Pengelolaan Keuangan Desa: Studi pada Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen Aceh. Akuntansi Dan Investasi, 18(2), 172–182. https://doi.org/10.18196/jai.180281
20) Nisak, C., Fitri, P., & Kurniawan, A. (2013). Sistem Pengendalian Internal dalam Pencegahan Fraud pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada Kabupaten Bangkalan. JAFFA, 01(1), 15– 22.
21) Nugroho, V. O. (2015). Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenal Whistleblowing System Terhadap Fraud Dengan Perilaku Etis Sebagai Variabel Intervening. Skripsi.
22) Oktaviani, I. A. A., Nyoman, T. H., & Atmadja, A. T. (2017). Pengaruh Praktik Akuntabilitas , Conflict Of Interest Dan Penegakan Hukum Terhadap Potensi Fraud Dalam Pengelolaan Keuangan Desa Di Kabupaten Buleleng. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, 8(2).
23) Papat, N., Ismael, T., & M.Fajar, G. (2000). Pengaruh Kerangka Levers Of Control (LOC) dan Organizational Learning Terhadap Peningkatan Organizational Performance ” (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Provinsi Banten). SNA, 1–25.
24) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa (2014).
25) Pradnyani, N. L. P. N. A. (2014). Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi, dan Asimetri Informasi Pada Akuntabilitas Organisai Dengan Kecurangan Akuntansi Sebagai Variabel Intervening.
26) Puspasari, N., & Suwardi, E. (2015). Pengaruh Moralitas Individu Dan PengendalianInternal Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi, 1, 1–30. https:// doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
27) Seputro, H. Y., Wahyuningsih, S. D., & Sunrowiyati, S. (2017). Potensi fraud dan strategi anti fraud pengelolaan keuangan desa. Jurnal Penelitian Teori Dan Terapan Akuntansi, 2(1), 79–93. Retrieved from http:// journal.stieken.ac.id/
28) index.php/peta/article/view/284/317 Simon, R. (1995). Control in an Age of Empowerment. Harvard Business Review, p. 8–88.
29) Wolfe, B. D. T., & Hermanson, D. R. (2004). The Fraud Diamond: Considering theFour Elements of Fraud. The CPA Journal, 38–42.
30) Yudianto, I., & Sugiarti, E. (2016). Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Instansi Pemerintah (SPIP) Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Survei Pada Desa-Desa di Wilayah Kecamatan Klari, Kecamatan Karawang Timur, Kecamatan Majalaya dan Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang)